Kamis, 18 Oktober 2012

Essay Implikasi Teknologi Komunikasi


            Internet merupakan suatu jaringan komputer yang terhubung ke seluruh wilayah di dunia tanpa mengenal batas wilayah maupun budaya. Mudahnya dapat dikatakan internet itu seperti jaring-jaring yang menghubungkan banyak orang di dunia.
            Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
            Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal interneet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
            Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
            Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web[1].
            Internet saat ini sangat sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari untuk urusan kantor hingga sarana komunikasi antar keluarga yang jaraknya jauh. Hal inilah yang terjadi pada masyarakat kita khususnya di kota pendidikan Malang. Ada hal positif tentang adopsi penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak sedikit pula efek negatif yang ditimbulkan dalam pemakaian internet.
            Proses inisiasi internet mulai muncul ketika masyarakat mulai jenuh dengan sulitnya berkomunikasi dengan kerabat yang jauh, juga sulitnya untuk melakukan transaksi-transaksi informasi tentang berbagai hal yang ada di seluruh dunia. Hal ini memunculkan ide untuk mengadopsi teknologi internet yang kenyataannya dibuat oleh orang-orang barat. Kenyataan itulah yang membuat tidak sedikit masyarakat meragukan teknologi komunikasi ini, karena mereka juga masih memikirkan butuh atau tidaknya mereka terhadap internet.
            Internet mulai masuk Indonesia melalui mahasiswa yang belajar ke luar negeri, dari merekalah mulai dikenal internet. Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994[2].
            Everett M. Rogers secara jelas menyebutkan 5 (lima) kategori adopter yakni inovator, adopter pemula, masyarakat pemantau inovasi, masyarakat luas dan laggard, yakni orang yang paling akhir atau paling lambat mengadopsi inovasi. Kelima adopter ditentukan berdasarkan tingkat dimana individu dapat mengadopsi internet lebih awal dibandingkan individu lainnya. Menurut Rogers, hal ini dipengaruhi oleh dua faktor; yakni
1.    berapa banyak seseorang memperoleh informasi tentang  pengetahuan dan teknologi internet; dan
2.    berapa cepat perubahan sikapnya dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak inovasi internet ini.[3]
            Dalam hal ini saya mengambil contoh pelajar dan mahasiswa yang merupakan adopter pemula. Banyak dari mereka yang menyambut positif internet, karena dalam hal ini internet mempunyai banyak manfaat dalam penggunaannya. Mulai dari untuk berkomunikasi antar teman hingga mencari dan membagi informasi terbaru yang ada. Tapi tanpa disadari teknologi komunikasi ini juga membuat kita mengalami ketergantungan karenanya.      
            Dampak positif yang paling terlihat dari teknologi komunikasi internet yaitu kemudahan bagaimana seorang pelajar atau mahasiswa mencari informasi yang mereka perlukan untuk tugas di sekolah atau di kampus. Hanya dengan mencari di search engine seperti google saja kita bisa mendapatkan beragam hal yang berhubungan dengan tugas yang dimaksud. Hal positifnya yaitu kita tak perlu lagi jauh-jauh untuk pergi ke perpustakaan hanya untuk mencari sebuah informasi. Tapi hal ini juga menimbulkan efek negatif, yaitu ketika kita kemudian mengalami ketergantungan terhadap search engine tersebut. Ini membuat kita seperti kehilangan ide untuk menuangkan hal-hal baru yang ada dalam pikiran kita, hal ini mirip dengan kehilangan inspirasi. Dan menyebabkan kita menjadi plagiat-plagiat dari karya milik orang lain.
            Yang kedua yaitu kemudahan berkomunikasi dengan orang lain tak memandang jauh dekatnya kita dengan orang tersebut. Banyak media komunikasi dalam internet mulai dari email sampai chat. Positif yang dapat kita ambil dari hal ini yaitu bahwa internet mampu menghubungkan kita dengan orang yang kita sayangi. Tapi dampak negatifnya yaitu kita akan ketergantungan pada hal ini. Contohnya seperti ketika ada teman yang sakit, kalau dulu pasti kita akan langsung menjenguknya untuk dapat bertatap muka tapi dengan kecanggihan internet kita dapat mengetahui keadaan teman kita tersebut lewat chat atau webcam. Namun hal ini menghilangkan sedikit esensi tentang tengggang rasa yang dulu kita junjung tinggi.
            Yang ketiga yaitu sarana jejaring sosial. Jejaring sosial dewasa ini sangatlah terkenal, karena hal ini bisa membuat komunitas tersendiri untuk kita. Segi positifnya adalah kita tidak akan out of date dalam hal-hal yang menyangkut banyak hal karena komunitas selalu membaginya. Tapi dampak negatifnya pun banyak seperti halnya bullying dan penipuan dalam komunitas jejaring sosial, karena tanpa kita sadari ketika kita menggunakan jejaring sosial maka otomatis kita turut membangun sebuah hubungan semu sesaat. Namun hubungan seperti ini mempunyai dampak yang buruk, seperti dalam dunia nyata kita juga akan mengalami kolaps dalam hubungan semu ini dan ketika itu terjadi maka kita akan serasa putus asa. Karena setelah kita kecanduan pada jejaring sosial maka kita akan melepas hubungan nyata kita, jadi kita tidak lagi punya pegangan hidup seperti dulu. Dan yang paling parah adalah bahwa dengan jejaring sosial ini kita dengan tak langsung akan masuk dalam komunitas dehumanisasi.
            Jadi, ada banyak hal yang harus kita pikirkan sebagai masyarakat pengguna teknologi komunikasi internet. Bahwa kita haruslah senantiasa bijak dan berimbang dalam menggunakan teknologi komunikasi ini, agar dapat menghindari efek negatif dari penggunaan internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar