a. Definisi
Definisi Kerumunan yaitu kumpulan orang, yang bersifat
sementara dan yang memberikan reaksi secara bersama terhadap suatu rangsangan.
b. Konsep
Konsep
kerumunan yaitu sekumpulan orang yang mempunyai ciri baru yang
berbeda yaitu berhaluan sama dan kesadaran perseorangan lenyap dan terbentuknya
satu makhluk tunggal kerumunan terorganisasi (organized crowd) atau kerumunan
psikologis (psychological crowd).
c. Karakter
Ø Anonimitas.
Karena faktor kebersamaan dengan berkumpulnya individu-individu yang semula
dapat mengendalikan diri, merasa dapat kekuatan luar biasa yang mendorongnya
untuk tunduk pada dorongan naluri dan terlebur dalam kerumunan sehingga
perasaan menyatu dan tidak dikenal mampu melakukan hal hal yang tidak
bertanggung jawab. Semakin tinggi kadar anonimitas suatu kerumunan, semakin
besar pula kemungkinannya untuk menimbulkan tindakan ekstrim karena anonimitas
mengikis rasa individualitas para anggota kerumunan itu.
Ø Contagion
(penularan). Penularan Sosial (social contagion), adalah penyebaran suasana
hati, perasaan atau suatu sikap, yang tidak rasional, tanpa disadari dan secara
relatif berlangsung cepat. Penularan ini oleh Le Bon dapat dianggap suatu
gejala hipnotis. Individu yang telah tertular oleh perasaan dan tindakan orang
lain sudah tidak memikirkan kepentingan individu melainkan kepentingan bersama.
Ø Konvergensi
(keterpaduan). Orang-orang yang akan menonton festival musik Pop, dengan
orang-orang yang menonton festival musik Rock akan memiliki ciri-ciri yang
berbeda. Orang-orang yang menonton festival musik rock cenderung akan lebih
mudah menimbulkan keributan dibanding dengan orang-orang yang menonton festival
musik Pop. Orang-orang yang menonton festival music Rock relatif usianya
sama-sama muda, mayoritas laki-laki dan tidak memiliki ikatan kuat terhadap
nilai-nilai dan lingkungan setempat, berbeda dengan Orang-orang yang menonton
festival music Pop.
Ø
Suggestibility (mudahnya
dipengaruhi). Kerumunan biasanya tidak berstruktur, tidak dikenal adanya
pemimpin yang mapan atau pola perilaku yang dapat dipanuti oleh para anggota
kerumunan itu sehingga dalam suasana seperti itu, orang berperilaku tidak
kritis dan menerima saran begitu saja, terutama jika saran itu meyakinkan dan
bersifat otoritatif. Akan tetapi siapa induk atau yang memulai sulit ditentukan
.
d. Bentuk-bentuk
Kerumunan dan Contohnya
Ø Casual
Crowd
Ketika ada kecelakaan di
jalan dan ada yang terluka, orang cenderung berkerumun untuk memerhatikan
kejadian tersebut. Begitu juga ada kebakaran, atau peristiwa-peristiwa yang
menarik perhatian, orang-orang datang dan pergi, hanya secara sambil lalu
memberikan perhatian pada suatu sasaran tertentu, dan interaksi satu sama lain
sangat terbatas, inilah yang dinamakan kerumunan sambil lalu (casual crowd).
Ø Conventional
Crowd
Ketika ada hadirin
(audience) dan ada perhatian yang terpusat pada rangsangan (stimulus)seperti
penonton bioskop, pendengar radio, para penonton pertandingan sepak bola, para
pengunjung pasar atau toko, yang mempunyai suatu tujuan sesuai aturan yang ada,
inilah yang dinamakan kerumunan konvensional (convensional crowd).
Ø Expressive
Crowd
Ketika anggotanya
menyatakan ekspresi secara meluap-luap dan menampilkan perilaku yang biasanya
tidak biasa ditampilkan ditempat lain, seperti penonton sepakbola ikut terlibat
memberikan dukungan terhadap tim idolanya dengan berteriak sambil mengucapkan
yel-yel dan melambai-lambaikan tangan atau ketika grup musik idola tampil, kadang
para anggota kerumunan berteriak-teriak, menyanyi-nyanyi, menari-nari sesuai
irama musik sambil melambaikan tangan. inilah yang dinamakan kerumunan
ekspresif (expressive crowd)
Ø Acting
Crowd
Selain
itu juga dikenal istilah Orgy, artinya kerumunan yang di dalamnya orang
melakukan pelampiasan secara berlebihan yang biasanya tidak dibenarkan oleh
aturan,seperti bermabuk-mabukan atau melakukan pergaulan bebas.kerumunan
bertindak (acting crowd).
e. Contoh
kasus
·
Kasus yang terjadi di Kota
Jos, Nigeria, pada 30 November 2008 tersebar desas-desus kecurangan pemilihan
lokal dan menimbulkan sengketa. Sebagai akibat desas-desus tersebut
mengakibatkan pertempuran di antara kelompok yang terbagi dalam dua kelompok
yakni kelompok Muslim dan Kristen, Setidaknya 367 mayat telah dibawa dan
diidentifikasi di sebuah masjid. Beberapa jam sebelumnya, pecah pertempuran
antara geng-geng Muslim dan Kristen di kota yang terletak di jantung Nigeria
tersebut. Berdasarkan berita yang dilansir Reuters, kedua belah pihak yang
bertikai telah membakar sejumlah rumah, masjid, maupun gereja, diduga korban
berjatuhan akan semakin bertambah . Perilaku kerumunan seperti ini
diklasifikasikan sebagai kerumunan yang bertindak, sekumpulan orang yang
memusatkan perhatian pada suatu hal yang merangsang kemarahan mereka dan
membangkitkan hasrat untuk bertindak.
·
Kasus yang terjadi saat
menjelang Lebaran di stasiun kereta api yang menjual tiket ke wilayah-wilayah
lain. Terjadi antrian orang untuk membeli tiket kereta, beberapa saat kemudian
petugas loket kereta api membuka loket. Mulailah kerumunan orang itu berjalan
cepat untuk mendapatkan tiket kereta tersebut. Tidak berapa lama kemudian loket
ditutup dan diberi pemberitahuan oleh petugas loket bahwa tiket telah habis.
Maka dapat terlihat beberapa orang dalam kerumunan tersebut marah yang berujung
pada tindakan anarkis yang memicu orang lain dalam kerumunan itu ikut serta
dalam anarkisme tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar